Investasi Asing Meningkat, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$6,3 Miliar pada 2023

JAKARTA - Neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar US$6,3 miliar sepanjang tahun 2023.

Feb 25, 2024 - 15:01
 599901
Investasi Asing Meningkat, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$6,3 Miliar pada 2023

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, menyatakan bahwa surplus tahun 2023 ini lebih tinggi daripada surplus pada tahun 2022 yang mencapai US$4,0 miliar.

Perkembangan ini, katanya, terutama didukung oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang kuat.

"Perkembangan Neraca Pembayaran Internasional secara keseluruhan di tahun 2023 menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap kuat di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).

Erwin menjelaskan bahwa transaksi berjalan pada tahun 2023 mencatatkan defisit yang terkendali sebesar US$1,6 miliar atau setara dengan 0,1% dari PDB.

Pada periode tahun sebelumnya, transaksi berjalan masih mencatatkan surplus sebesar US$13,2 miliar atau 1,0% dari PDB.

Perubahan ini, tambahnya, dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang, seiring dengan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas, serta permintaan domestik yang kuat.

Di sisi lain, defisit neraca jasa berkurang seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sejalan dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan bahwa transaksi modal dan finansial pada tahun 2023 mencatat perbaikan yang signifikan dengan mencatatkan surplus sebesar US$8,7 miliar, dibandingkan dengan defisit US$8,7 miliar pada tahun 2022.

Perbaikan ini didukung oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Tercatat, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2023 naik menjadi US$146,4 miliar dari US$137,2 miliar pada akhir Desember 2022.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas Erwin.

Dia menambahkan bahwa Bank Indonesia ke depan akan terus memperhatikan dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek Neraca Pembayaran Internasional (NPI) dan akan terus memperkuat respons kebijakan yang didukung oleh sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal.