Jeff Bezos Menyelesaikan Penjualan 50 Juta Saham Amazon, Raup Total Rp133 Triliun
JAKARTA - Jeff Bezos telah menjual 14 juta saham Amazon.com Inc. senilai sekitar US$2,4 miliar atau sekitar Rp37,5 triliun, serta menyelesaikan rencana untuk menjual hingga 50 juta saham hanya dalam sembilan hari perdagangan.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (21/2/2024), rencana penjualan 50 juta saham tersebut sudah diungkapkan dari awal bulan ini. Berdasarkan keterbukaan informasi kepada regulator, transaksi terbarunya ini membuat total penjualan saham mencapai US$8,5 miliar atau sekitar Rp133 triliun, yang dilakukan selama tiga hari perdagangan yang berakhir pada Selasa (20/2).
Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, Bezos, yang merupakan orang terkaya ketiga di dunia, memiliki kekayaan bersih sebesar US$191,3 miliar, atau sekitar Rp 2.995 triliun.
Sebelum menjual saham secara besar-besaran ini, Bezos belum pernah melepas saham perusahaannya sejak 2021.
Selain sebagai pendiri Amazon, Bezos juga memiliki perusahaan eksplorasi ruang angkasa Blue Origin dan Washington Post, namun belum mengumumkan rencana mengenai hasil penjualan ini.
Pada 2 November 2023, Bezos mengumumkan rencananya untuk berpindah ke Miami dari wilayah Seattle.
Perlu diketahui bahwa negara bagian Washington memberlakukan pajak atas keuntungan modal sebesar 7% pada tahun 2022, yang tidak berlaku di Florida. Hal ini mengindikasikan bahwa relokasi Bezos mungkin akan menghemat sebesar US$288 juta sejauh ini.
Tagihan pajak tersebut akan memberikan pemasukan signifikan bagi Washington. Pejabat negara tersebut menyatakan bahwa Washington berhasil mengumpulkan US$855 juta dari keuntungan modal pada 2023, lebih dari setengahnya berasal hanya dari 10 orang.
Meskipun pajak ini mendapat beberapa penolakan di negara bagian tersebut, beberapa miliarder seperti Ken Fisher pada Maret 2023, telah menyatakan rencananya untuk memindahkan perusahaan mereka dari Washington ke Texas, mengkritik pajak tersebut dan keputusan pengadilan yang menguatkan pajak tersebut.
Di sisi lain, Amazon baru-baru ini diumumkan akan menggantikan Walgreens Boots Alliance Inc. di Dow Jones Industrial Average. Masuknya Amazon dalam indeks tersebut merupakan tonggak sejarah dalam ekspansi besar-besaran perusahaan ini dalam dekade terakhir.
Amazon, yang didirikan pada tahun 1994 sebagai penjual buku online, kini menjual berbagai jenis barang dan menjadi pemain utama dalam bisnis komputasi awan di seluruh dunia. Perusahaan ini juga telah menjadi perusahaan swasta terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) setelah Walmart.
