Jokowi: SPAL Rp1,21 Triliun di Losari Makassar Telah Selesai Dibangun

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menyelesaikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) Losari di Makassar, Sulawesi Selatan.

Feb 25, 2024 - 15:52
 882065
Jokowi: SPAL Rp1,21 Triliun di Losari Makassar Telah Selesai Dibangun

Infrastruktur air dan sanitasi ini, yang menghabiskan anggaran mencapai Rp1,21 triliun, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/2/2024).

Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya SPALD-T di Losari untuk mengelola limbah cair secara lebih ramah lingkungan. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan, terutama air tanah dan air permukaan sebagai sumber air baku, serta meningkatkan kesehatan masyarakat.

“SPALD-T ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (23/2/2024).

Sebagai informasi, pembangunan SPALD-T Losari dimulai pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2023. Proyek ini mencakup pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 16.000 meter kubik per hari, pembangunan 1 unit rumah pompa, pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 km yang dapat melayani 41.000 KK, serta pemasangan sambungan rumah dan sambungan area komersil.

Jokowi berharap bahwa operasionalisasi SPALD-T Losari akan membantu mengintegrasikan pengelolaan air limbah di Kota Makassar.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk pembangunan SPALD-T Losari mencapai Rp1,217 triliun.

Dana tersebut mencakup pematangan lahan (lokasi) yang didanai dari APBD Kota Makassar sebesar Rp150 miliar, pembangunan IPAL Domestik dan jaringan perpipaan melalui Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) yang didanai dengan pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp672 miliar, serta pemasangan sambungan rumah dan komersil yang berasal dari APBN sebesar Rp395 miliar.

“Kedepannya, pembangunan akan dilanjutkan oleh pemerintah daerah hingga mencapai target layanan 14.000 sambungan rumah, yang terdiri dari 8.400 sambungan domestik dan 5.600 sambungan komersil,” tambah Diana.