Pengusaha Furnitur Indonesia Menargetkan Pasar India, Potensi Ekspor Capai Rp589 Triliun

JAKARTA -- Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (AIMKI) mengincar peluang ekspor ke pasar furnitur India yang diproyeksikan mencapai US$37,72 miliar atau setara dengan Rp589 triliun pada tahun 2026.

Feb 25, 2024 - 15:30
 761032
Pengusaha Furnitur Indonesia Menargetkan Pasar India, Potensi Ekspor Capai Rp589 Triliun
Pengusaha Furnitur Indonesia Menargetkan Pasar India, Potensi Ekspor Capai Rp589 Triliun

Dengan tingkat pertumbuhan pasar furnitur India yang mencapai 13,37% selama periode 2020-2026, India menjadi pasar yang menjanjikan bagi pengusaha furnitur Indonesia. Selain itu, India juga menjadi konsumen furnitur terbesar ke-4 dan pasar furnitur terbesar ke-14 di dunia.

Abdul Sobur, Ketua Umum AIMKI, menyebut India sebagai pasar potensial untuk pertumbuhan mebel dan kerajinan dalam dekade mendatang. Pembangunan kota-kota besar dan program pengembangan kawasan perumahan serta perkantoran menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar ini.

"Dalam dekade berikutnya, kita dapat melihat pertumbuhan pasar mebel dan kerajinan yang signifikan di India," ujar Sobur kepada Bisnis pada Rabu (21/2/2024).

Upaya untuk memperluas ekspor ke India telah dimulai sejak tahun 2022, yang mengakibatkan peningkatan nilai ekspor furnitur dari US$7,09 juta menjadi US$16,49 juta pada tahun 2023. AIMKI berkomitmen untuk meningkatkan lagi volume penjualan ke negara tersebut.

Namun, upaya ekspansi ini dihadang oleh penurunan ekspor mebel sebesar 28% (year-on-year/yoy) dengan nilai US$1,8 miliar pada tahun 2023, turun dari sebelumnya US$2,5 miliar. Sobur menyebutkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kondisi geopolitik dan inflasi di negara-negara tujuan ekspor utama.

"Tingkat kenaikan biaya ekspor ke negara-negara Asia masih terkendali dibandingkan dengan AS dan Eropa," katanya.

Selain itu, penurunan ekspor mebel pada tahun 2023 juga disebabkan oleh harga jual produk lokal yang dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan produk mebel dari Malaysia, Vietnam, dan China.

Meskipun terdapat peluang yang besar, Indonesia dihadapkan pada tantangan karena persaingan dengan negara-negara lain yang juga mengincar pasar India untuk ekspor furnitur. Negara-negara ASEAN pun mulai menunjukkan minat dan mencari peluang kerja sama yang lebih besar dengan India.

Menurut laporan Goldman Sachs Research, India diproyeksikan akan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dan menggeser posisi Amerika Serikat. Dengan populasi mencapai 1,4 miliar orang, India menawarkan potensi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang sangat menjanjikan.